Perencanaan Pembangunan Daerah
Role Model Perencanaan Pembangunan Daerah Terbaik
Yang dilakukan Jateng akan kami bukukan agar menjadi panduan daerah lain dalam membangun daerahnya, kata pejabat Bappenas.

Setiap tahun pemerintah daerah di semua level menyusun perencanaan pembangunan di semua sektor sesuai potensi daerahnya. Tujuan akhirnya untuk kesejahteraan rakyatnya.
Perencanaan daerah adalah bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional seperti diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Dalam penerapannya, perencanaan pembangunan daerah terbagi dalam rencana jangka panjang (RPJPD), menengah (RPJMD) dan tahunan (RKPD).
Penilaian Dan Evaluasi Rencana Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) setiap tahun juga melakukan penilaian dan evaluasi atas rencana pembangunan yang pemerintah susun.
Pada 2019 dan 2020, Bappenas menobatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Terbaik. Pada 2019, penghargaan telah presiden Joko Widodo berikan kepada Gubernur Ganjar Pranowo pada 9 Mei 2019.
Sementara pada 2020, lantaran dalam suasana pandemi Covid-19, mengumumkan penghargaan saat rapat virtual musyawarah perencanaan pembangunan nasional (Musrenbangnas) 2020 yang presiden buka.
kemenangan Jawa Tengah itu tak terlepas dari program penuntasan kemiskinan, yaitu program satu organisasi perangkat daerah, satu desa dampingan, dan penguatan pembangunan berbasis kawasan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jateng Prasetyo Ariwibowo mengatakan reformasi birokrasi yang Ganjar Pranowo pelopori menjadi kunci penerimaan penghargaan itu.
“Jateng unggul dari sisi perencanaan, inovasi, penurunan kemiskinan, integrasi program dan kelembagaan yang efektif dan reformatif,” kata Prasetyo mdel acuan bagi daerah lain.
“Jateng kami jadikan role model karena meraih penghargaan pembangunan daerah 2019 tingkat nasional. akan kami bukukan agar menjadi panduan daerah lain dalam membangun daerahnya,” kata Direktur Pemantauan Evaluasi Pengendalian Pembangunan Daerah Bappenas Agustin Ariyana.
Agustin bilang, buku itu berisi tentang kiat-kiat Gubernur Ganjar dalam membangun Jawa Tengah, termasuk gaya komunikasi Ganjar dan melakukan cara-cara unik dalam memimpin provinsi itu.
Penilain Komunikasi Ganjar Terhadap Aspirasi Masyarakat Bagus
Contoh, hanya Jawa Tengah yang membuat musrenbang di setiap wilayah eks karesidenan. Selain itu, penilaian gaya komunikasi Ganjar bagus karena menangkap semua aspirasi masyarakat. Antara lain dengan melibatkan perempuan, anak dan penyandang disabilitas dalam Musrenbangwil Jateng.
Tidak hanya itu. Berbagai program pembangunan Jateng yang Ganjar lakukan seperti soal integritas, pelayanan publik, investasi, bahkan masalah-masalah sosial juga terpaparkan dalam buku itu, termasuk “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng)” yang menurut Bappenas sangat perlu menerapkannya di daerah lain.
“Buku itu menjadi alternatif solusi bagi daerah lain yang ingin mencontoh cara Jawa Tengah membangun daerahnya,” Agustin menambahkan.
Ganjar menyambut baik penerbitan buku acuan pembangunan daerah oleh Bappenas. Dia ingin semua inovasi dan capaian terbaik masing-masing daerah menjadi satu dan menjadikannya program nasional. Dengan begitu, pembangunan Indonesia lebih terarah dan memiliki standar jelas.
Sementara itu. Terkait apresiasi atas kinerjanya, Ganjar menyampaikan terima kasih kepada ASN, perguruan tinggi, dan semua pihak yang turut berpartisipasi membangun Jateng. Namun, ia mengingatkan agar penghargaan itu tak membuat jajarannya jumawa.
“Ini kado bagus, tapi bukan terus membuat kami sombong, justru menjadi beban berat untuk kami merencanakan lebih baik lagi,” kata Ganjar.
Artikel ini pernah dimuat di : GanjarPranowo.com
Perencanaan Pembangunan Daerah
FORBHIN; Desain website oleh Cahaya Hanjuang