Menginspirasi Daerah Lain

Membangun Desa, Menginspirasi Daerah Lain

Ganjar Pranowo menyatakan siap menjadikan 7.809 desa di Jawa Tengah sebagai percontohan desa antikorupsi nasional.

Menginspirasi Daerah Lain

Pada Kamis malam, 1 September 2022, rumah dinas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kedatangan tamu istimewa.

Jumlahnya 37 orang. Datang jauh-jauh dari Kabupaten Dompu di Nusa Tenggara Barat, mereka adalah para kepala desa di kampungnya. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Dompu, ikut hadir mendampingi.

Para kepala desa itu menjumpai Ganjar untuk belajar langsung tentang pengelolaan pemerintahan desa, dana desa, dan pengembangan desa. Mereka banyak bertanya tentang pengelolaan dana desa dan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Kepala Desa Calabai di Kecamatan Pekat, Saifuddin Zuhri, malah mengundang Ganjar untuk datang ke kampungnya di lereng gunung Tambora.

“Dengan hadirnya bapak (Ganjar) di sana akan memberi nilai tambah dan pelajaran berharga buat kami bagaimana prestasi bapak di Jawa Tengah itu bisa tertular di sana dan kami bisa belajar banyak,” kata Zuhri.

Salah satu yang menjadi topik pembahasan adalah keberhasilan Desa Ponggok di Klaten.

Desa Sejahtera

Desa Ponggok berhasil mengubah wajah desanya dari desa tertinggal menjadi desa sejahtera. Itu terjadi setelah mereka memanfaatkan Dana Desa yang diterima sejak 2015 untuk memberdayakan potensi alam yang mereka punya: sebuah mata air nan jernih yang disebut Umbul Ponggok.

Alhasil, upaya itu berhasil menyulap desa yang tadinya terpencil menjadi desa wisata yang tiap pekan didatangani ribuan wisatawan.

Dana itu dikelola dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Bernama Tirta Mandiri, BUMDes itu bergerak di beberapa bidang meliputi bidang pariwisata, pertanian, kuliner, perikanan, toko desa dan simpan pinjam.

Atas keberhasilan itu, pada 2017 Desa Ponggok dinobatkan sebagai desa terbaik pemberdayaan masyarakat oleh Kementerian Desa. Kini, desa itu menikmati lonjakan pendapatan dari semula Rp80 juta menjadi Rp114 miliar per tahun.

Laba usaha itu tersalurkan lewat desa untuk kesejahteraan masyarakat, termasuk jaminan kesehatan dan pendidikan. Salah satunya membuat program satu rumah satu sarjana.

Presiden Joko Widodo dalam sebuah unggahan di Instagram pernah memuji desa itu. “Saya mengajak desa-desa lain yang memiliki potensi serupa untuk belajar dan meniru apa yang Desa Ponggok ini lakukan, apa pun keunggulan desanya,” tulis Jokowi di akunnya.

Mempromosikan Desa Wisata Menggunakan Internet

Dalam pertemuan bersama para kepala desa malam itu, Ganjar menekankan bahwa yang membagikannya kepada kepala desa lain itu intinya adalah inovasi dan pengalaman dalam pengelolaan dana desa, termasuk bagaimana mempromosikan desa wisata di daerah menggunakan jaringan internet.

Ganjar lantas menawarkan untuk membuat semacam desa kembar untuk saling bekerja sama bertukar pengalaman. Model desa kembar ini sudah berjalan di beberapa tempat bekerja sama dengan kementerian dan alumni Universitas Gadjah Mada melalui program desa inklusi.

Berbicara tentang penataan desa, mengenai Ganjar memang sebagai sosok yang getol mendorong pembangunan desa sebagai kekuatan ekonomi baru berdasarkan keunikan masing-masing desa. Sekadar mengingatkan, Ganjar juga yang turut melahirkan Undang-Undang Desa saat masih duduk sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Kepedulian Ganjar Terhadap Pembangunan Desa

Kepeduliannya terhadap pembangunan desa meminta Ganjar untuk menjadi Pembina Pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) pada pertengahan Desember 2021. Ketika itu, pengurus PPDI datang langsung bertemu Ganjar di Semarang.

Sekretaris PPDI, Sarjoko, menilai ganjar adalah pemimpin yang paling peduli pada persoalan desa.

“Pak Ganjar ini menurut kami sangat tepat, karena beliau sangat peduli pada nasib kepala desa dan perangkat desa,” kata Sarjoko.

Dari sisi pertanggungjawaban dana desa, Ganjar ingin pengelolaan uang secara transparan sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pada Juni 2022, Ganjar menyatakan siap menjadikan 7.809 desa di Jawa Tengah sebagai percontohan desa antikorupsi nasional yang Komisi Pemberantasan Korupsi gagas.

Dalam acara yang berlangsung di Gowa, Sulawesi Selatan, Desa Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang mendapuk KPK sebagai salah satu dari 10 desa percontohan antikorupsi nasional.

Saat itu, Ketua KPK Firli Bahuri memaparkan hingga pertengahan tahun ini, setidaknya ada 601 perkara korupsi, yang melibatkan 688 kepala desa atau perangkat desa yang menjadi tersangka.

“Angka ini harus kita hentikan. Tidak boleh lagi ada kades dan perangkat yang melakukan praktik korupsi,” kata Firli

Pernyataan Firli itu Ganjar benarkan. Pengelolaan dana desa yang transparan dapat mencegah praktik korupsi sehingga pengelolaan dana desa dapat berguna sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Sebab, desa adalah denyut nadi sebuah negara. Membangun desa, berarti memperkokoh fondasi kehidupan bernegara.

Menginspirasi Daerah Lain

FORBHIN; Desain website oleh Cahaya Hanjuang