Penerapan EBT di Jawa Tengah mulai dari gedung-gedung milik pemerintah. Bagian atap perkantoran banyak Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mengolah cahaya matahari menjadi listrik. Seperti rumah sakit, tempat pelayanan sosial, dan lainnya. Penerapan ini mampu meningkatkan produksi energi PLTS Atap.

Melihat sistem Ijon yang Ganjar terapkan di Jawa Tengah, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Diksi Kemendikbud), Wikan Sakarinto juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi seluruh pimpinan pemerintah provinsi yang turut mempercepat implementasi tuntas kebijakan dan gerakan Link and Match dunia pendidikan dengan dunia industri serta dunia kerja (IDUKA).

Program pendidikan Ganjar ini juga langsung mendapat apresiasi dari pakar pendidikan. Salah satunya pakar pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo.

Sekolah asrama yang Ganjar inisiasi tak menuntut biaya sepeser pun pada siswa. Dari mulai penginapan, biaya makan, seragam dan perlengkapan sekolah lain yang siswa terima, semuanya gratis.

Bantuan sambungan listrik gratis yang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo gagas mampu menaikkan produktivitas perekonomian warga. Bukan hanya suasana rumah yang makin terang, namun juga berdampak positif terhadap aktivitas mata pencaharian.

Keberhasilan Ganjar dalam menjadikan Jateng sebagai primadona investasi juga telah Staf Khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional, M. Pradana Indraputra akui. Ia menilai kepemimpinan Ganjar mampu menyelaraskan seluruh OPD untuk menyukseskan sektor investasi. Di samping itu juga sarana prasarana yang nyaman serta respon pemangku kebijakan yang cepat.

Selain bedah rumah, Ganjar juga menggagas beragam bantuan terkait hunian tempat tinggal warga. Sebut saja misalnya Tuku Lemah Oleh Umah, sebuah bantuan yang menyasar kelompok, yang mana masyarakat hanya perlu memiliki tanah sedangkan bangunannya Pemprov Jateng bantu. Program-program tersebut bertujuan mengejar target agar kesejahteraan masyarakat di Jateng bisa terus meningkat.

Tercatat pada periode pertama kepemimpinannya, sudah merehap sebanyak 725 ribu rumah milik warga. Ratusan ribu rumah dengan kondisi memprihatinkan berubah menjadi hunian yang lebih sehat, bersih dan nyaman untuk menempatinya. Sampai sekarang bantuan sosial itu masih berlanjut, bahkan menargetkannya untuk merenovasi hingga 1,58 juta unit rumah.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen termasuk yang mengapresiasi program Jogo Tonggo. Jika dalam konteks lokal Jogo Tonggo mengandalkan kepedulian antartetangga, dalam konteks bernegara, Larsen mengatakan bisa dalam bentuk kepedulian antarnegara seperti dukungan vaksin atau yang lainnya.

Keberhasilan ini menuai apresiasi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pada 30 April 2020, menobatkan Jawa Tengah sebagai Juara I Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD). Di level kota terbaik, Semarang terpilih sebagai Juara I.